Program LisDes ESDM: Mempercepat Pemerataan Listrik di Papua

Finance65 Views

Indonesia kini sedang bergerak menuju keadilan energi, di mana listrik bukan lagi kemewahan melainkan hak setiap warga negara termasuk mereka yang berada di ujung timur Tanah Air, Papua. Melalui Program Listrik Desa (LisDes) yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PLN, ribuan desa di Papua kini mulai merasakan terang benderang. Percepatan ini menjadi salah satu berita paling hangat dan penting di tahun 2025, memperlihatkan komitmen pemerintah menghadirkan keadilan sosial melalui pemerataan energi.

Latar Belakang Pemerataan Listrik di Papua

Papua dikenal sebagai salah satu wilayah dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia. Menurut data ESDM terbaru, masih ada lebih dari 280 ribu keluarga yang belum menikmati listrik di seluruh Tanah Papua. Dengan kondisi geografis yang menantang pegunungan tinggi, pulau-pulau kecil, serta akses yang sulit pemerataan listrik menjadi tantangan besar.

Fokus Roadmap LisDes 2025-2029

Pemerintah menetapkan Papua sebagai fokus utama dalam roadmap LisDes 2025-2029, dengan target melistriki 4.310 desa dan dusun yang tersebar di seluruh provinsi Papua.

Capaian Program LisDes di Papua Tahun 2025

Hingga semester I-2025, program LisDes sudah berhasil menjangkau 36 desa baru, mengaliri listrik ke lebih dari 1.600 keluarga. Salah satu momen penting terjadi pada kunjungan kerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke Desa Tindaret (Kepulauan Yapen), Desa Sauyas (Supiori), dan Pulau Owi (Biak Numfor).

Sekolah dan Fasilitas Umum Mulai Terang

Di Desa Tindaret, listrik sudah menyala di SD Negeri Kiriyow, mendukung digitalisasi pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Papua. Penerangan juga merambah ke fasilitas kesehatan dan rumah ibadah.

Strategi dan Teknologi Inovatif dalam LisDes Papua

PLTS Atap (SuperSUN) dan Mini-Grid

Program LisDes tidak hanya mengandalkan perluasan jaringan PLN, tetapi juga menerapkan teknologi inovatif seperti PLTS Atap (SuperSUN) dan mini-grid berbasis solar. Panel surya kini dipasang di ratusan sekolah dan rumah di Papua, termasuk 693 sekolah penerima bantuan PLTS tahun 2025.

PLTD Hybrid: Listrik 24 Jam untuk Wilayah Terpencil

Di beberapa pulau kecil dan pegunungan, sistem mini-grid berbasis solar serta PLTD hybrid (gabungan diesel dan surya) diimplementasikan untuk memberikan listrik selama 24 jam, bukan hanya 12 jam sehari seperti sebelumnya. PLN juga melibatkan masyarakat lokal untuk dilatih mengoperasikan dan merawat instalasi listrik, sehingga keberlanjutan program bisa terjamin.

Dampak Positif LisDes untuk Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan

Masuknya listrik membawa perubahan besar di Papua. Di bidang pendidikan, siswa kini bisa belajar menggunakan komputer dan internet, guru pun bisa mengakses bahan ajar digital.

Peningkatan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

Listrik memicu tumbuhnya usaha mikro seperti pengolahan hasil laut, usaha kuliner, hingga produksi kerajinan khas Papua. Kualitas hidup masyarakat pun meningkat pesat. Puskesmas dan rumah sakit dapat mengoperasikan alat kesehatan dengan baik dan menyimpan vaksin dengan aman. Pemerataan energi berarti pemerataan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Pernyataan Resmi dan Komitmen Pemerintah

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, “Dengan listrik masuk, anak-anak Papua bisa belajar dan tumbuh seperti anak-anak di kota. Tidak boleh ada lagi masyarakat yang hidup dalam kegelapan.” Dirut PLN Darmawan Prasodjo juga menambahkan, “PLN akan all-out menjalankan mandat presiden agar tidak ada wilayah yang tertinggal dari kemajuan energi nasional.”

Roadmap, Tantangan, dan Solusi LisDes Papua

Pemerintah menargetkan seluruh 4.310 titik di Papua selesai dilistriki sebelum tahun 2029. Tantangan berat masih menghadang, mulai dari akses logistik ke pedalaman, keterbatasan SDM lokal, hingga kebutuhan pemeliharaan fasilitas secara rutin. Namun, sinergi antara pemerintah, PLN, masyarakat lokal, dan pemda diyakini mampu mengatasi kendala tersebut.

Program LisDes Jadi Simbol Keadilan Sosial

Keberhasilan LisDes di Papua adalah wujud nyata keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya sekadar angka elektrifikasi nasional, tetapi juga menyangkut harkat hidup, masa depan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat Papua. Setiap desa yang terang adalah satu langkah menuju Indonesia yang lebih merata, adil, dan sejahtera.